Facebook V.S. Instagram

Dalam hal pemasaran media sosial, Facebook terus menjadi yang terbesar. Pada Juni 2019, Facebook telah memiliki 2,38 miliar pengguna, menjadikannya platform media sosial teratas dalam segi jumlah pengguna aktif. Selama 15 tahun terakhir, Facebook telah mengubah definisi dan cara pandang kita terhadap jejaring sosial dari sekedar untuk “pertemanan” menjadi “social media untuk bisnis” bahkan “politik”.
Lalu ada pendatang baru, Instagram. Didirikan pada tahun 2010, Instagram telah mencatat kesuksesan besar dalam segi pertumbuhan basis pengguna. Pada Juni 2018, Instagram berkembang sangat pesat dengan 1 miliar pengguna aktif bulanan, memposisikan dirinya sebagai salah satu jaringan media sosial yang tumbuh paling cepat.
Statistik
Meskipun Facebook unggul dalam hal jumlah basis pengguna dan popularitasnya, pertumbuhan Instagram sangat cepat dan terus meningkat tajam. Berikut beberapa statistik utamanya.
Facebook :
- 2,38 miliar pengguna aktif bulanan.
- 96% pengguna aktif mengakses melalui perangkat seluler.
- 40% konsumen mengatakan bahwa mereka menonton video paling banyak di Facebook.
- 65 juta bisnis kecil memiliki Halaman Facebook.
- 74% pebisnis mengatakan bahwa mereka lebih sering menggunakan Facebook sebagai bagian dari strategi sosial bisnis mereka.
Instagram :
- 1 miliar pengguna aktif bulanan.
- 500 juta pengguna Instagram Stories aktif harian di seluruh dunia.
- 68% pengguna Instagram mengunjungi platform setiap hari.
- 65% pebisnis mengatakan bahwa mereka berencana untuk lebih sering menggunakan Instagram sebagai bagian dari strategi sosial bisnis mereka.
Seperti yang terlihat, Facebook mungkin unggul dalam angka, tetapi statistik Instagram sangat mengesankan — terutama dalam hal engagement. Instagram telah membuktikan diri sebagai platform yang berkembang pesat, utamanya pada segmen pengguna yang menyukai konten-konten visual.
Di sisi lain, jumlah pengguna aktif Facebook yang sangat besar membuat bisnis kecil wajib memiliki Halaman Facebook meskipun mereka belum berencana aktif dalam pemasaran media sosial. Facebook telah mengukuhkan dirinya sebagai fondasi dalam dunia pemasaran digital.
Lalu, bagaimana perbandingan demografi penggunanya?
Salah satu perbedaan yang menonjol adalah basis pengguna Instagram yang (berusia) lebih muda. Mayoritas pengguna Instagram berusia di bawah 30 tahun, dan banyak di antaranya berusia remaja. Hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan keinginan konsumen yang lebih muda untuk menuju tren berikutnya dengan cukup cepat. Kita melihat jejaring sosial baru bermunculan lebih cepat akhir-akhir ini dan “shiny object syndrome” (sindrom yang berkaitan dengan kecenderungan mengejar sesuatu yang baru) banyak melanda orang-orang. Perbedaan audiens ini memberikan peluang bagus bagi perusahaan yang mencoba menjangkau segmen demografi yang lebih muda.
Namun, jangan abaikan segmen pengguna yang lebih tua. Keuntungan menyasar konsumen yang lebih tua adalah bahwa mereka memiliki pendapatan yang lebih tinggi. Bagi beberapa jenis produk atau layanan, ini bisa menjadi peluang sangat menguntungkan. Misalnya, perusahaan investasi mungkin lebih sukses di Facebook daripada di Instagram.
Engagement
Salah satu keunggulan yang dimiliki Instagram atas Facebook adalah tingkat engagement. Sebuah studi engagement media sosial melaporkan bahwa tingkat engagement rata-rata per posting Facebook adalah 0,09%, dibandingkan dengan tingkat engagement rata-rata 1,60% per posting di Instagram. Data ini menunjukkan perbedaan yang cukup besar antara keduanya.
Terlepas dari data tersebut, penting untuk diingat bahwa Anda tidak selalu mendapatkan lebih banyak engagement pada posting Instagram daripada Facebook. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan konten di media sosial.
Misalnya, gambar pada umumnya berkinerja lebih baik di Instagram daripada Facebook karena itulah tujuan utama Instagram. Di sisi lain, teks akan berkinerja lebih baik di Facebook. Anda harus mempertimbangkan bagaimana pemirsa target Anda menggunakan media sosial.
Algoritma
Faktor-faktor yang mempengaruhi algoritma Facebook :
- Komentar
Posting yang tidak mendapatkan komentar atau reaksi dari orang lain, akan perlahan menghilang dari timeline.
- Reaksi
Facebook memprioritaskan posting berdasarkan reaksi yang mereka terima. Seperti dalam kehidupan nyata, “love” adalah sinyal emosional yang lebih berharga daripada “suka”.
- Berbagi
Dari semua jenis interaksi yang diterima oleh posting, yang paling berharga adalah ketika pengguna membagikan konten Anda ke dinding mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi algoritma Instagram :
- Ketertarikan
Instagram feed Anda akan dibanjiri oleh jenis konten serupa dengan yang Anda sukai sebelumnya.
- Kekinian
Instagram memprioritaskan postingan terbaru daripada postingan lama.
- Hubungan
Konten yang Anda lihat juga akan bergantung pada hubungan Anda dengan orang yang membagikan kiriman tersebut, seberapa sering Anda menyukai, menandai, atau mengomentari kirimannya.
Kesimpulannya, Facebook bukanlah pengganti Instagram demikian pula sebaliknya. Anda harus mengidentifikasi target pemirsa potensial Anda, jenis konten yang tepat untuk menjangkau mereka dan kemudian menemukan platform yang sesuai. Pada akhirnya, pertanyaannya bukanlah mana yang lebih baik. Pertanyaannya adalah bagaimana Anda dapat menggunakan masing-masing platform tersebut untuk menjangkau target pemirsa potensial Anda dengan efektif dan efisien.
Referensi :
https://www.statista.com/statistics/264810/number-of-monthly-active-facebook-users-worldwide/
https://sproutsocial.com/insights/social-media-statistics/
https://www.rivaliq.com/blog/2019-social-media-benchmark-report/
https://www.statista.com/statistics/377808/distribution-of-facebook-users-by-device/
https://www.statista.com/statistics/730315/instagram-stories-dau/
https://www.pewresearch.org/fact-tank/2019/04/10/share-of-u-s-adults-using-social-media-including-facebook-is-mostly-unchanged-since-2018/
https://www.pewinternet.org/2018/03/01/social-media-use-in-2018/